Buku Mahasiswa : Kebijakan dan Manajemen Pendidikan Tinggi

Istilah kebijakan (policy) sering kali dicampuradukkan dengan
kebijaksanaan (wisdom). Padahal kedua istilah ini mempunyai
makna yang sangat jauh berbeda. Landasan utama yang
mendasari suatu kebijakan adalah pertimbangan akal. Tentunya
suatu kebijakan bukan semata- mata merupakan hasil
pertimbangan akal manusia. Namun demikian, akal manusia
merupakan unsur yang dominan di dalam mengambil keputusan
dari berbagai opsi dalam pengambilan keputusan kebijakan. Suatu
kebijakan lebih menekankan kepada faktor-faktor emosional dan
irasional. Bukan berarti bahwa suatu kebijakan tidak mengandung
unsur-unsur rasional. Barangkali faktor-faktor rasional tersebut belum
tercapai pada saat itu atau merupakan intuisi.
Suatu kebijakan mempunyai makna intensional. Oleh sebab
itu, kebijakan mengatur tingkah laku seseorang atau organisasi dan
kebijakan meliputi pelaksanaan serta evaluasi dan tindakan
tersebut. Hasil evaluasi tersebut akan menentukan bobot serta
validitas dari kebijakan tersebut. Dalam hal ini kebijakan pendidikan
telah kita lihat berkaitan dengan wilayah etika melihat kenyataan
tindakan pendidikan sebagai suatu proses pemberdayaan peserta
didik. Oleh karena pendidikan merupakan suatu ilmu praktis yang
berarti kesatuan teori dan praktik maka kebijakan pendidikan
terletak dalam tatanan normatif dan tatanan deskriptif.

Nama Mahaiswa : 

Qatrunnida, Rahmadi, Ahmad Junaidi, Baihaki, Maulidatul Hasanah,
Nor Alimah, Mayasari, Husnul Yaqin, Akhmad, M. Agus

MAGISTER PENDIDIKAN UNISKA MAB.

Gedung A, Lantai 4.
Jl. Adhyaksa No.2 Kayutangi, Banjarmasin.
Kalimantan Selatan, Indonesia

Design & Web Operator :
Ahmad Habibi +62 858 4595 9702